Saturday, October 25, 2008

TENDA PENGHALANG JALAN

Bulan Syawal adalah bulan baik untuk melangsungkan hajatan. Makanya tak mengherankan kalau bulan Syawal yang tinggal menghitung hari ini banyak sekali undangan hajatan. Bahkan di hari yang sama bisa saling berbarengan.
Hajatan berarti kegembiraan dan pesta, tetapi apa mau dikata ternyata juga bisa membuat orang atau masyarakat kecewa. Apa pasalnya? Karena mereka membuat tenda untuk terima tamu yang menutup jalan. Akibatnya orang yang akan melintas jalan tersebut harus mengambil jalan memutar. Bahkan karena tak ada petunjuk jalan mana yang mesti dilalui kadang harus tersesat di daerah tersebut. Sungguh menyebalkan bukan?
Kalau dalam satu desa atau lingkungan hanya satu hajatan masih mending, seperti di Kelurahan Kapas, Sukomoro ini, bisa diatasi dengan memutar ke desa sebelah. Tapi betapa kecewa saat jalan utama ditutup, ternyata di beberapa gang dalam lingkungan yang sama juga ada hajatan. Seperti yang terjadi di Desa Sumengko beberapa hari lalu. Bahkan hari inipun Desa Sumengko kembali menutup jalan. Sehingga maunya pulang dari Nganjuk, akhirnya malah muter-muter di desa itu dan muternya balik ke Nganjuk lagi. Wah gila!
Memang hajatan tidak akan terjadi setiap hari, tetapi mestinya jangan serakah dan seenaknya menutup jalan. Bukankah jalan dibuat untuk sarana transportasi bukan tempat mengadakan hajatan?

No comments: