Saturday, July 26, 2008

WAJAH BARU CANDI LOR

Area candi yang merupakan bukti keberadaan wilayah Nganjuk tampak beda. Bukan Candi Lor sebagai obyek renovasinya, tetapi perbaikan pada pagar yang mengelilinginya. Dari luar tampak menjadi lebih bagus.
Jalan masuk ke candi yang dulu hanya jalan kecil tak lebih dari dua meter, sekarang digeser ketengah dan dibangun gapura bagus. Kendaraan roda empat sekarang bisa masuk dan parkir didalam area candi.
Dengan demikian sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah merenovasi candinya. Karena candi peninggalan kerajaan mataram hindu lebih dari 1000 tahun lalu ini kondisinya memprihatinkan. Sebuah pohon besar tumbuh dari bangunan candi, sehingga dikhawatirkan meruntuhkan bangunan candi.
Semoga pemkab nganjuk segera melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk melestarikan candi yang menuliskan kata Anjuk Ladang ini, yang merupakan nama Nganjuk dahulu kala.

Monday, July 21, 2008

VITA LOLOS KE EMPAT BESAR

Novita Anggraeni, penyiar radio Brenk FM yang ikut Kontes Dangdut TPI akhirnya memastikan satu tempat ke babak empat besar. Bahkan tak disangka-sangka, Vita-Nganjuk menjadi juara episode. Alhasil uang saku Rp 5 juta masuk ke kantongnya.
Namun kejutan luar biasa ini juga membuatnya benar-benar terkejut sehingga tak kuat mengendalikan diri dan pingsan di atas panggung.
Semoga Vita segera membaik keadaannya, karena masyarakat Nganjuk terlanjur kompak untuk mendukung. Buat yang ikut berpartisipasi mendukung Vita, saksikan pentas KDI 5 di TPI setiap sabtu dan minggu pukul 20.00 wib. Jangan lupa mengirimkan sms dukungan dengan cara ketik : kdi<spasi>vita kemudian kirim ke nomor 6288. Kirim sebanyak-banyaknya.

Sunday, July 20, 2008

REJEKI SUNGAI WIDAS

Kita sepertinya lebih banyak mendengar sungai yang melintasi Nganjuk utara ini sebagai biang banjir di musim penghujan. Tapi kemarau ini julukan itu bisa berubah. Di saat debit air kecil dan semakin mengering, ternyata Sungai Widas menyimpan kekayaan.
Penduduk Desa Katerban Kecamatan Baron yang berada di sekitar aliran sungai menemukan bahwa ada peninggalan-peninggalan kuno yang terkandung di dalamnya. Diantaranya koin uang kuno, keris, cincin dan juga kerangka manusia. Mereka pun berduyun-duyun menambangnya meski dengan peralatan yang sedernana

Sunday, July 13, 2008

PRAPATAN MASTRIP

Prapatan Mastrip
Cipt. Ndaru Brenk
Voc. Novita


Langit mendung tumiyung
Mudhun ngebis udan grimis
Esemmu wis mapakake aku

Mbok lepas jaketmu
Njur mlayoni aku
Kangen tak suntakne rangkulanmu

Prapatan Jalan Mastrip
Saksi ketemuan iki
Nadyan tanpa ucap aku ngerti
Sorot ing mripatmu kebak kangen rindu
Grimis soyo deres nganti podho ra ngerteni

Nganggo jaketmu iki
Udan grimis mbok payungi
Tanda katresnanmu
Saktenane aku ngerti

Nganggu jaketmu iki
Udan grimis mbok payungi
Mergo jaket iki tresnaku tansaya dadi

Thursday, July 10, 2008

UJUNG-UJUNGNYA PENYESUAIAN?

Kemarin pagi listrik padam. Di Jakarta sudah terancam pemadaman bergilir. Ternyata kejadian ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia dan berulang-ulang. Memang kita bisa berbuat apa?
Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 2, Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Tentu saja listrik adalah salah satunya. Kita sudah tahu bagaimana penanganan minyak oleh negara, bukan? Bagaimana dengan listrik?
Ternyata setali tiga uang. Monopoli listrik oleh PLN membuatnya meski pelayanan jelekpun masyarakat tak bisa berpaling ke yang lebih baik, mau bagaimana lagi? Lebih-lebih lagi kalau ternyata apa yang terjadi akhir-akhir ini adalah kenaikan (baca : penyesuaian) tarif listrik.
Karena selalu ada alasan sebagai penguasa tunggal atas pelayanannya.

Sunday, July 6, 2008

ALUN-ALUN NGANJUK

Sebuah lagu Campursari yang sedang populer, dibawakan oleh Novita (Vita KDI) dalam album Tresna Kutha Bayu :

ALUN-ALUN NGANJUK

Lunga tak anti-anti
Kapan nggonmu bali
Mecake endahe wengi
Kutha Nganjuk iki

Sumilir angin lates
Nggugah kangene ati
Opo kowe ora ngerteni
Kowe tak kangeni

Neng alun-alun tak goleki
Terminal stasiun tak ubengi
Senajan setahun tak enteni
Tresnamu sing tak gondeli

Pria : Lali tenan to dik?
Nggonmu janji-janji
Disekseni lampu alun-alun iki
Lali tenan to dik?
Karo aku iki
Neng terminal stasiun nggonku nggoleki...