Friday, December 26, 2008

RAZIA IZIN REKOMENDASI KELAYAKAN

Ternyata hilangnya beberapa chanel siaran televisi ada kaitannya dengan izin rekomendasi kelayakan (RK). Sejak 23 Desember 2008, Tim Balai Monitor Depkominfo menertibkan saluran televisi yang tidak mengantongi izin rekomendasi kelayakan.
Para pemirsa televisi di area Nganjuk yang mengarahkan antena UHF televisinya kearah Kediri mulai beberapa hari lalu sudah tidak bisa menerima siaran Metro TV, Trans TV, dan Tran 7. Tetapi bagi yang mengarahkan antena ke arah Surabaya, tetap bisa menikmati acara-acara tiga televisi tersebut.
Dengan adanya penertiban ini pemirsa yang memfavoritkan acara-acara ketiga televisi tersebut harus memutar antenanya menghadap timur, karena kebijakan penertiban ini dilakukan hingga waktu yang tak ditentukan.

Thursday, December 25, 2008

ANTISIPASI KERUSAKAN JALAN

Sampai saat ini, wilayah Nganjuk sampai pelosok sekalipun sudah banyak jalan yang diaspal, namun keadaannya banyak yang mengalami kerusakan. Jalan-jalan Kabupaten yang berkelas III tentu tidak sanggup dilewati truk-truk bertonase besar yang sering melintas jalanan yang bukan peruntukannya. Akibatnya jalan-jalan tersebut tak berumur panjang dan mengalami kerusakan yang semakin parah.
Keadaan jalan menjadi semakin buruk di saat musim penghujan. Lubang-lubang di ruas jalan digenangi air yang bisa mencelakakan pengguna jalan. Sementara perbaikan jalan tentu saja tidak bisa langsung dilakukan.
Salah satu yang dilakukan Dinas Perhubungan adalah membatasi pengguna yang tidak pada peruntukannya. Maka sudah hampir sebulan ini beberapa ruas jalan telah diberi halangan berupa penghalang besi ditengah jalan. Meski terlambat, pemasangan halangan ini merupakan cara tepat untuk mencegah kerusakan jalan, karena truk-truk besar atau kendaraan bermuatan lebih tidak bisa lagi melintasi jalan.

Sunday, December 14, 2008

KRISIS BAHAN BAKAR MINYAK

Memang harga minyak dunia telah turun anlok, harga premium pun sudah diturunkan pemerintah, tapi kenyataan di lapangan?
Pertamina membantah kekurangan pasokan, namun masyarakat kesulitan mendapatkan bahan bakar. Premium yang menghilang sejak harga diturunkan sudah mulai bisa dijumpai lagi di SPBU, meski di tingkat eceran harganya masih mencekik, bisa mencapai Rp 6500 per botol yang berisi kurang dari satu liter.
Lebih parah untuk urusan rumah tangga khususnya memasak. Kalau di kota-kota besar kesulitan gas elpiji, di Nganjuk yang belum menjadi daerah konversi minyak tanah ke gas elpiji, sulit ditemukan minyak tanah. Kalaupun ada harganya dua kali lipat lebih. Di Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro dan di Desa Putukrejo Kecamatan Loceret harga eceran minyak tanah mencapai Rp 6000 per liter. Padahal harga menurut pemerintah hanya Rp 2500 per liter dengan harga eceran tertinggi Rp 2900 per liter.
Mau kembali ke kayu bakarkah? Apa perlu diciptakan kompor berbahan bakar premium? Ah repotnya!
Itulah kenyataannya. Hidup di Indonesia serasa di alam mimpi, mimpi buruk yang ternyata nyata. Tak mengeluh bukan berarti tangguh, tapi memang mengeluh tak menyelesaikan masalah. Memang benar-benar susah.

Friday, December 12, 2008

DEMO WARGA SUMBERJO GONDANG

Kemarin pagi Jalan Dermojoyo sempat macet beberapa saat, ketika warga Desa Sumberjo Kecamatan Gondang berunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Nganjuk. Warga yang didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat MAPAK, menuntut pengusutan dana masyarakat dalam proyek pelurusan Kali Widas yang menyangkut Kepala Desa Sri Wahyuni.
Warga Sumberjo menuntut segera diberhentikannya Kepala Desa yang jelas-jelas melakukan tindakan penggelapan atau penipuan dalam ganti rugi tanah warga dalam proyek Kali Widas tersebut. Selain di Kejaksaan, warga juga mendemo instansi terkait menyuarakan tuntutannya.

Friday, December 5, 2008

PENGAMBILAN KARTU UJIAN DI NGANJUK RICUH

Kemarin terjadi hal tak terduga dalam pengambilan kartu ujian CPNS di Nganjuk. Pengambilan kartu ujian untuk tenaga pendidikan yang dilakukan di Gedung Juang dan Pemuda 45 Nganjuk diwarnai kericuhan. Para peserta ujian CPNS yang berebut lebih dulu masuk gedung, membuat ada peserta yang terjatuh dan terinjak peserta lain. Menyedihkan sekali. Bagaimana para calon abdi negara khususnya calon guru ini belum bisa antri, belum dewasa menyikapi keadaan. Bukankah semua peserta yang dinyatakan lolos administrasi PASTI mendapatkan kartu ujian?
Padahal sudah sering hal seperti ini terjadi dan diberitakan lewat koran, televisi saat pembagian BLT dan pembagian zakat beberapa waktu lalu. Tapi mengapa tidak ada yang mengambil pelajaran dari peristiwa itu? Lagi pula kejadian kemarin dilihat dari pendidikannya, para calon guru ini berpendidikan minimal D.II / PGSD. Bingung jadinya melihat hal ini bisa terjadi.
Selain itu pihak penyelenggara juga terkesan tidak siap dan asal, sehingga timbul kejadian tersebut. Bandingkan dengan penerimaan CPNS Kota atau Kabupaten Kediri. Setelah mendaftar di Kantor Pos, peserta tinggal tunggu di rumah pengumuman beserta kartu tes yang dikirim lewat surat. Mudah dan lebih baik bukan? Bagaimanapun penyelenggara CPNS Kediri harus diakui lebih "cerdas" dibanding Nganjuk.

Wednesday, December 3, 2008

HARGA PREMIUM TURUN TAPI LANGKA

Percuma harga premium turun, tapi jadi susah didapat. Kalau kita ingin harga murah tapi mudah mendapatkan, mungkin itu masih menjadi mimpi di Indonesia. Kalau bisa untung besar mengapa harus untung kecil? Memang serba salah hidup di Indonesia, bahkan di Nganjuk sekalipun. Padahal harga Bahan Bakar Minyak jenis Premium cuma turun Rp 500, coba kalau turun Rp 1000 ? Bayangkan! Memang siapa yang mau merugi? Penjual pasti ingin untung, termasuk pengusaha SPBU. Turun harga berarti kerugian karena waktu membeli masih dengan harga lama.
Seperti kejadian sore ini, maunya ingin menikmati harga baru premium yang lebih murah di SPBU, ternyata malah berakhir beli di kios pinggir jalan dengan harga Rp 6500 per botol yang tak sampai seliter karena sudah kehabisan setelah ke SPBU Sukomoro habis, SPBU Kedungdandang habis, dan SPBU Nganjuk juga habis. Beginilah hidup di Indonesia.