Wednesday, April 22, 2009

NGANJUK TAMBAH REKOR MURI


Tanggal 18 April 2009 Bupati membuka pagelaran wayang kulit yang serentak juga digelar di 20 tempat dimasing-masing kecamatan dalam semalam.Para seniman yang dilibatkan pada pagelaran di dua puluh tempat tersebut terdiri dari pengurus PEPADI 9 orang, para dalang se Kabupaten Nganjuk sejumlah 35 dalang baik senior maupun yunior, organisasi karawitan 20 unit terdiri dari 360 pengrawit, dan 70 orang pesinden serta 50 orang wiraswara.Dengan diraihnya rekor MURI pada pegelaran wayang kulit tersebut maka Kabupaten Nganjuk sudah ada dua even yang berhasil memecahkan rekor MURI. Yang pertama Pawai Akbar Takbir Keliling dengan peserta 11.000 pembawa obor yang dilaksanakan saat takbir menjelang Idul Fitri tahun 2008 lalu.
Bahkan kegiatan lain pada Bulan Promosi Potensi Nganjuk 2009 misalnya Lomba Cipta Replikasi bawang merah, merajang bawang merah dengan peserta 1250 ibu-ibu tanggal 3 dan 4 Mei 2009 dan tari Mung Dhe kolosal dengan peserta 2009 penari tanggal 2 Mei di Stadion Anjuk Ladang juga dicatatkan pada Museum Rekor Dunia MURI.
Dengan demikian dalam ulang tahun Nganjuk yang ke 1072 ini, Nganjuk akan mencatatkan diri sebagai kabupaten dengan empat Rekor MURI.

Monday, April 20, 2009

TKI PERTAMA DI MALAYSIA

Tahukah anda kalau ternyata Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia berasal dari Nganjuk? Ya, Mbah Sakur, pak tua dari Krempyang, Warujayeng, Tanjunganom, Nganjuk.
Seperti yang dikhabarkan TV One pagi ini, Pak Sakur yang kini telah berumur 91 tahun diperkirakan telah berada di Negeri Jiran tersebut sebelum merdeka. Ia mengatakan Malaysia waktu itu masih dijajah Inggris. Ia juga bercerita memakai kupluk songkok yang dibelinya di Demak seharga 10 Sen. Ia menyeberang ke negeri kala itu Presiden Soekarno tokoh yang diingatnya. Dengan waktu selama itu atau lebih dari 61 tahun, wajarlah kalau disebut sebagai TKI pertama dan terlama.
Sayangnya, apa yang dilakukan di Malaysia, tidak sukses seperti para TKI sekarang ini. Tak ada tabungan Ringgit yang dibawanya pulang. Hanya beberapa barang yang selalu menyertainya sekarang ini yang dibawanya pulang. Tongkat, tas berisi pakaian dan payung sebagai oleh-oleh setelah berpuluh tahun berada di negeri orang.
Selamat kembali ke rumah Mbah Sakur.

Friday, April 10, 2009

HARI JADI NGANJUK

Hari ini Nganjuk berulang tahun ke-1072. Berdasarkan Prasasti Anjuk Ladang yang merupakan tonggak adanya Kabupaten Nganjuk, menyebut tanggal 10 April sebagai awal mula Anjuk Ladang yang sekarang disebut Nganjuk.
Semoga Nganjuk semakin maju, masyarakatnya semakin sejahtera, bupati dan aparatnya semakin baik mengelola pemerintahannya. Potensi Nganjuk bisa digara secara maksimal tanpa meninggalkan tradisi dan budaya. Masyarakat semakin cerdas dan berdaya dalam dalam pembangunan di segala aspek.
Sugeng ambal warsa ingkang kaping 1072.

Tuesday, April 7, 2009

VOX POPULI VOX DEI

Hidup itu pilihan. Setiap saat kita harus berpikir untuk menentukan sikap, tindakan, atau tidak melakukan apapun. Itu semua adalah pilihan. Bahkan untuk hidup atau mati sekalipun.
Walaupun sebuah pilihan, bukan berarti memilihnya dengan asal, karena setiap pilihan punya konsekuensi dan tanggung jawab di masa berikutnya. Maka oleh sebab itu, sudah saatnya rakyat Indonesia, masyarakat Nganjuk khususnya, untuk lebih dewasa dalam hidup bernegara, dengan berpartisipasi dalam menentukan masa depan Indonesia, minimal lima tahun kedepan.
Suara Rakyat Suara Tuhan. Jadi kita sebagai rakyat Indonesia yang akan menentukan masa depan sendiri. Jangan terkecoh serangan fajar beras 2 kg, atau uang saku Rp 15 ribu, atau tertipu janji muluk pidato kampanye yang belum tentu terwujud, atau kamuflase bunglon politik yang berambisi memerintah, atau terkesima oleh kutu loncat politikus yan suka pindah partai. Lengah satu hari kita akan merasakan akibatnya lima tahun mendatang. Tetapkan pilihan dengan akal sehat, realistis dan wajar-wajar saja.
Saatnya menentukan pilihan. Pilihan terbaik bagi bangsa dan negara. Jangan GOLPUT, tidak memilih berarti tak menginginkan kehidupan yang lebih maju. Siapkan waktu lima menit untuk lima tahun mendatang. Selamat mencontreng!